rajabacklink
Tradisi Unik Pemakaman Mepasah di Desa Trunyan

Tradisi Unik Pemakaman Mepasah di Desa Trunyan

16 Jun 2020
2211x

Bila berkunjung ke Pulau Bali, sangat sayang bila melewatkan mengunjungi Desa Trunyan. Desa Trunyan ini merupakan salah satu desa tertua di Pulau Bali yang memiliki tradisi unik, yaitu cara pemakaman mayat yang berbeda dari kebiasaan. Di desa Trunyan Bali ini mayat tidak dibakar melalui upacara ngaben dan tidak juga dikubur seperti layaknya di berbagai tempat. Mayat ini hanya dibiarkan saja di alam terbuka yang disebut dengan mepasah. Walaupun terkenal dengan cara pemakamannya yang unik, masyrakat yang ada di desa Trunyan ini terkadang melakukan prosesi penguburan mayat. Dan lokasi tersebut yaitu Sema Wayah, Sema Bantas dan Sema Nguda.

Di Sema Wayah, mayat dimakamkan secara mepasah dan sementara itu di Sema Bantas dipakai untuk jenis pemakaman khusus untuk mayat yang dikubur. Sedangkan Sema Nguda adalah lokasi pemakaman yang bisa digunakan untuk mayat mepasah maupun mayat yang dikubur. Bagaimana kriteria mayat yang dikubur? Yaitu mereka yang meninggal akibat  terserang penyakit dan yang meninggal karena kecelakaan, meninggal secara tidak wajar, anak kecil yang gginya belum tanggal, dibunuh maupun orang yang meninggal karena bunuh diri.

Sementara untuk mayat mepasah yaitu masyarakat desa Trunyan yang meninggal setelah berumahtangga. Begitu juga dengan anak kecil yang telah tanggal giginya dan para bujangan masuk ke dalam kategori mayat mepasah. Namun meski mayat mepasah ditelantarkan begitu saja ternyata tidak berbau busuk justru sebaliknya berbau wangi. Ini karena keberadaan pohon taru menyan yang berfungsi menghilangkan bau bangkai dari mayat mepasah.

Terkait dengan pohon taru mmenyan yang berada di desa Trunyan ini terdapat cerita legenda. Menurut legenda tersebut bahwa pada zaman dahulu wangi dari pohon taru menyan ini dapat menghipnotis empat saudara yang berasal dari Keraton Surakarta yang ketika itu sedang melakukan perjalanan melintasi lautan. Kemudian empat orang tersebut tiba di desa Trunyan dan salah seorangnya jatuh cinta kepada dewi penunggu pohon taru menyan. Keduanya pun menikah dan mendirikan sebuah kerajaan kecil dan memiliki pangeran sulung yang kemudian menjadi raja kecil dengan gelar Ratu Sakti Pancering Jagat.

Pada masa kepemimpinannya tersebut dia merasa bila bau harum dari pohon taru menyan akan membahayakan desa Trunyan. Dan akhirnya memerintahkan agar mayat orang yang meninggal tidak lagi dikubur namun dibiarkan saja di dekat pohon taru menyan. Alhasil bau wangi taru menyan itu tidak lagi menyebar dan di waktu yang bersamaa mayat yang diletakkan di atas tanah tidak membusuk.

 

Baca Juga:
Sule Ungkap Alasannya Memilih Nathalie: "Tak Ada Kata Tapi"

Sule Ungkap Alasannya Memilih Nathalie: "Tak Ada Kata Tapi"

Berita Selebriti      

15 Nov 2020 | 651


Aghil - Hari ini, berita gembira akan hadir di keluarga Sule. Pasalnya, hari ini tanggal 15 November 2020 Sule akan resmi menikahi Nathalie Holscher. Menjelang pernikahannya, Sule dan ...

Ini Lho 5 Manfaat Jamu Beras Kencur, dari Atasi Batuk Hingga Stress

Ini Lho 5 Manfaat Jamu Beras Kencur, dari Atasi Batuk Hingga Stress

Herbal      

17 Feb 2020 | 1056


Tidak hanya sebagai bumbu penambah masakan, kencur juga dikonsumsi selaku jamu. Jamu beras kencur, umpamanya, yang banyak mengandung manfaat. Jamu beras kencur biasanya dibuat dari paduan ...

Penerapan Teknologi Metaverse Learning Dalam Dunia Pendidikan

Penerapan Teknologi Metaverse Learning Dalam Dunia Pendidikan

Tips      

29 Maret 2022 | 1129


Pandemi COVID-19, telah membawa dampak yang besar pada metode belajar di dunia pendidikan. Diperkirakan lebih dari 1,6 miliar siswa dari 192 negara di seluruh dunia, mengalami disrupsi pada ...

5 Panduan Memilih Jilbab untuk Gaun Pernikahan

5 Panduan Memilih Jilbab untuk Gaun Pernikahan

Fashion      

1 Maret 2020 | 1502


Penampilan pada hari pernikahan merupakan momen spesial sekali seumur hidup tentunya mesti sempurna. Tampil dengan jilbab di hari resepsi pernikahan juga dapat menjadikan Anda tampil ...

Tips Tetap Fit dan Sehat di Usia 30-an, Jangan Lupa Perbanyak Minum Air Putih

Tips Tetap Fit dan Sehat di Usia 30-an, Jangan Lupa Perbanyak Minum Air Putih

Kesehatan      

18 Jun 2022 | 549


Saat usia 20-an mungkin kamu masih semangat. Badan tetap segar dan fit meskipun beragam aktivitas. Namun saat usia mendekati 30-an dan sudah mencapai usia 30-an ketahanan fisik ...

Dadan Hamdani Mantan Jokowers

Perubahan Besar Dadan Hamdani, dari Jokowers Hingga Ajakan Pilih Anies-Muhaimin

Politik      

12 Okt 2023 | 48


Mantan Relawan Jokowi atau yang sering disebut Jokowers yang Viral tahun 2019 dengan punggungnya, Dadan Hamdani, telah mengajak masyarakat untuk mendukung pasangan Anies-Muhaimin dalam ...

Copyright © MasihKeren.com 2018 - All rights reserved